200

Aku ingin mencabut hati dari dalam rongga dadaku, sebab ia dengan keras kepala terus mencintaimu.
-- me --

Jadi ceritanya seorang teman yang dulu di kampus terkenal pintar merencanakan untuk berlangganan 200 ramalan bintang. Ia ingin melihat apakah isi ramalannya sama untuk masing-masing bintang.

Bukannya memikirkan hal-hal yang tidak perlu will hinder us from doing the important ones ya? o.O

andromeda

Beberapa bulan yg lalu aku bermimpi. Mimpi yang sangat berkesan, sampai teringat berhari-hari setelahnya. Bagian awalnya terlalu pribadi untuk diceritakan, tetapi di bagian akhir, seorang pemulung memberiku papan tulis hitam. Di atasnya, dengan kapur warna-warni, tertulis puisi peninggalan neneknya.

Hmm, mestine kalo peninggalan nenek yang berharga, ndak dikasih-kasihke segampang itu dong, ke orang. Apa aku salah ingat ya? Apa pemulung itu hanya berniat menunjukkannya kepadaku?

Anyway, puisinya lupa lengkapnya, yg jelas baris akhirnya berbunyi begini:

"Life is full of possibilities, just like love is."

Maksutnya life is full of possibilities dan love juga full of possibilities, gitu. Bukan love salah satu possibility-ne life. :D Seingatku itu adalah puisi yang menyemangati kita untuk berani menjalani hidup.

Btw, mimpiku sangar ya. Kok bisa ada puisinya segala.. ;) Pertanyaannya sekarang, itu puisi dari mana? Apakah aku pernah baca di suatu tempat lalu saat terbawa mimpi copyrightnya dialihkan kepada nenek pemulung?

bu yao ding

The unjust ones are black holes, the one that sucked so much matter into themselves that their gravity can't even let light out.
-- The Truth --

Kmrn aku ke TP, pas ada lomba presenter TV yg diadakan oleh TV One. Lah, di sela-sela lomba ada dance performance. Lima co muda menari sekitar 6 menit. Tariannya campur, ada step, ada break, ada seng gemulai-gemulai mbuh apa namane, semuanya dalam satu show.

Yg bikin aku ketawa tertahan adalah saat melihat mereka menunggu giliran di pinggir panggung. Saat kelihatannya tiba giliran mereka, mendadak pembawa acara ngoceh lagi. Presenter Natalie TV One terus saja disorot juru kamera yg tdk melihat perubahan wajah co2 ini. Dari awalnya senyam-senyum nervous, lalu senyam-senyum sabar, hingga senyam-senyum gelisah. Ada yg menghentakkan kaki seolah tak sabar, ada yg lompat2 (loncat2?) di tempat.

Performa mereka? Lumayan. Masing-masing anggota ber-skill tinggi, terlihat dari gerakan2 breakdance yg kelihatan sulit banget. Sayang timing utk tari bersama-nya kurang kompak. Ada yg mengangkat tangan telat, ada yg lompatnya kecepetan, dsb.

Ada salah satu co yang rupanya menjadi maskot grup ini. Dia berlari menuju temannya yang sedang berpose 'aku anak sehat tubuhku kuat' a la Popeye Si Pelaut, lalu dengan kedua tangan bertumpu pada lengan kanan Popeye dia membentuk huruf L di udara.

Iya, dia seperti tengkurap dengan kaki diangkat tinggi-tinggi gitu, bener-bener magic. Dan kuperhatikan, emang dia memiliki postur tubuh yang mendukung perbuatannya itu. Selain paling mungil (mau bilang p*ndek kok rasanya kasar) di antara teman-temannya, tulang-tulang juga bertonjolan di dada co ini. Ringan banget pasti, kalau tidak si Popeye tentu keberatan tangannya dijadikan tumpuan seperti itu.

Harus sekurus itu ya, untuk menari lagi?

...

Jia you! Jia you! Jia you!!!