awang2en seperti akan dibuang oleh tuhan

Paskah lalu, sy memikirkan bgmn caranya menurunkan Tuhan Yesus dari kayu salib. Dia tidak dikubur dalam keadaan terpaku pada salib toh?

Di film Passion of The Christ ditunjukkan cara menyalib orang. Team A bertugas menggali lubang, team B memaku dan mengikat (optional) terpidana pada kayu salib. Mereka selesai hampir bebarengan, lalu salib diberdirikan, diseret dengan bantuan tenaga kuda menuju lubang. Setelah salib menancap di lubang, mestinya lubang itu diuruk tanah dan diinjak2 utk memadatkannya, tapi enggak diperlihatkan di film.

Hal lain yg juga tidak dipertontonkan di film adalah cara menurunkannya! Apakah salibnya ditebang? Atau lubangnya digali lagi? Apakah ada org pulang ambil tangga utk menurunkan tubuh Tuhan?

Trus gimana caranya melepaskan tangan dan kaki Tuhan dari salib? Apakah pakunya dicabut dengan menggunakan tang? Atau seperti cara menangani luka terpanah, ekor panah dipatahkan lalu panahnya ditembuskan?

Siapa yang mengerjakan ini? Cowok-cowok semua, karena pekerjaan yang memerlukan kekuatan fisik, atau campur cowok-cewek?

Apakah ada aba-aba? "Kamu pegangi ya, aku tarik, satu, duaa, tiigaa!"

Apakah ada yang tidak tahan melihat darah? "Kamu mau ke mana?" 'Sek bentar, cari <inputkan merk minyak kayu putih abad pertama di sini>.'

Apakah ada yang ingat perkataan Tuhan mng kematian dan kebangkitanNya?

Apakah keadaan akan berbeda jika semuanya menanamkan dlm hati omongan Tuhan ttg 'bangkit dari kematian' ini?

Yang suka kebersihan memikirkan kenyamanan Tuhan, "3 hari lagi Tuhan mandi di rumahe siapa?"

Yang gembul ngmg, "Apa disediani makanan aja di sebelahNya ya di kuburan, nanti bangkit2 laper."

Yang sadar jaman tanya, "Makanan apa jaman ini seng tahan 3 hari?"

Sambil kerja, yang matanya awas berseru, "Ati2 itu jari sek bakal kepakeee." Dan sebentar kemudian: "Aaa! Naruh tubuh Tuhan seng lebih halus toh, nti koe dimarahi mbo lo yo."

Yang efisien usul... "Sek ta la, iki kita perlu ngubur ta? Pikirku lek mek 3 hari nanggung."

Penyuka obat Cina akan ngmg "Ini luka2Ne bakal sembuh dewe ato perlu kita kasih Tieh Ta Yao Gin?"

Yang hobi nyeletuk melaksanakan hobinya: "Wingi2 pas jek urip koe gak gelem takon..."

Yang suka mengalah akan memberi alasan. "Iyo yo, la gak kepikiran e."

Yang sehari-hari kerja di EO segera mengerti apa-apa yang perlu diatur, "Nti seng njemput Tuhan siapa? Jam brp to bangkit'E? Ato kita gantian tugas jaga ae?"

Ini sepertinya Yohanes: "Gak sabar aku pengen denger ceritaNe Tuhan, gek pie rasane mati trus bangkit."

>.< Betapa berbedanya respon kita jika menaruh perkataan Tuhan di dalam hati kita! Tentu masih harus ingat bhw Tuhan mengalami penderitaan sampai mati karena dosa2 kita, jadi jelas mereka tidak akan ngobrol nyantai secasual itu, tapi tidak perlu sedih bingung awang2en kayak ditinggal Tuhan selamanya gak mbalik, sampai tidak bisa mengenali org yg paling dirindukan: "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya."

"... Maria!"

Tidak ada komentar: