chris prakoso, sehat?

sehat

Saya login ke Quora dan terkejut-kejut gembira melihat ada 10 notifikasi baru. Jarang-jarang, pikir sy, biasanya mentok tiga.

Saya klik ikon pemberitahuan di kanan atas... Dan menemukan bahwa ada pengguna Quora bernama Chris Prakoso yang melakukan merge-unmerge salah satu pertanyaan saya dengan pertanyaan lain, sampai sepuluh kali.

quora
Ngapain sih, orang ini?

china for the second time -- part four

gan guo udang

Pengennya sih, mbahas setiap jenis makanan yg kami santap dalam trip ke Cina kali ini. Tapi melihat sifat saya, mohon dimaafkan jika akhirnya hanya terbahas satu-dua jenis masakan... Lebih baik daripada enggak sama sekali kan? ;)

Nama makanan: 干锅鱿鱼虾 (gān guō yóuyú xiā)
Asal: 四川省 (provinsi Sìchuān)
Nama restoran: 火胖子 (Huǒ pàngzi)
Harga: 48 RMB
Isi: udang, gurita, cumi
Citarasa: asin, gurih, pedas, wangi daun ketumbar

Kesan: Bumbu gan guo mungkin agak mengejutkan bagi lidah Indonesia, namun jenis masakan ini lama-lama ngangeni. Udangnya renyah, cumi dan guritanya sedap. Dimakan bersama nasi putih.

Catatan: Aduk merata saat di awal. Bila disajikan di atas tungku, aduk tiap beberapa menit. Satu lagi, masakan ini pedas. Pastikan gelas Anda terisi dan siapkan tisu. Saya bukan org yang hidungnya gampang meler bila makan makanan bercitarasa pedas, namun gan guo youyu xia telah mengalahkan saya. Telak.

china for the second time -- part three

china mrt

Pada ingat krisis ekonomi tahun 2013 nggak? Di Indonesia semua kelabakan. Toko-toko sepi. Restoran gulung tikar. Cewek-cewek kusut karena duit yang harusnya dipake buat perawatan kulit wajah habis terpakai utk kebutuhan sehari-hari. Rambut sy rusak karena dua merk shampoo yang biasa sy pakai mengganti formulanya dg bahan yg lebih murah. Bangunan-bangunan yang sudah saatnya dicat ulang harus bersabar hingga jangka waktu yang tidak ditentukan. Sikap pramusaji, sopir taksi dan tenaga penjualan menjadi buruk karena kenaikan gaji tidak sebanding dengan tingkat inflasi.

Untunglah semuanya berangsur membaik circa 2015. Sekrg 2016, dan bangunan-bangunan komersial sudah jarang yang kelihatan perlu direnovasi.

Namun Cina! Sebelum ke sana tahun ini (2016), tahun 2012 saya juga ke sana. Tahun 2012 itu ekonomi sedang bagus-bagusnya. Semua org berwajah cerah dan secara general memiliki sikap yg baik, misal memberikan tempat duduk di transportasi umum kepada para lansia.

Orang yang lebih tuanya juga lebih apa ya, tidak mentang-mentang, gitu. Suatu ketika saya melihat ibu-ibu tua yang berterima kasih namun tidak mau menerima bangku yang ditawarkan oleh seorg pemuda. Ini tahun 2012.

Sy sendiri, sebagai the stupid foreigner, banyak mendptkan pertolongan dr org tidak dikenal, dan mereka melakukannya dg senang hati. Kalau attitude ada aromanya, Cina tahun 2012 penuh dg aroma tsb, bagaikan area Matahari Department Store yang dihuni konter parfum penuh dg sebuah aroma yang sy tidak pernah bisa menebak itu aroma apa.

Tahun 2016, hal-hal bagusnya enggak sebanyak 2012. Sembari berpegangan pada tiang kereta bawah tanah (kadang atas tanah), pria-wanita berabut kelabu memasang tampang masam kepada anak-anak muda yang duduk di bangku sambil main handphone, tidak sekalipun menengadah pada para senior itu.

Sy tidak menemukan bangunan yang catnya mengelupas di sana-sini, namun jelas bangunan2 di Cina tahun 2016 bukan pada kondisi terbaik.

Orang-orangnya berjalan dengan kurang bersemangat, jalanan di area-area tertentu kota malah lengang sama sekali.

Tentu ada perkecualian. Ada pekerja kantoran yang memberikan tempat duduknya di MRT pada ibu muda dengan dua orang anak yang barusan naik dari sebuah stasiun.

Ada koko-koko baju biru yang gak ada angin gak ada hujan bantuin sy ngangkat koper menuruni tangga.

Ada pegawai restoran yang mencarikan jenis makanan yang saya inginkan lewat internet (mereka gak jual makanan itu), tapi mungkin yang ini agak bias, soalnya mereka membantu setelah saya pesan makanan utk si anu, sudah ga kuat nahan lapar dia.

Kepada orang-orang Cina sisanya, saya ingin berseru: Ayo! Kembalikan semangat positif! Biarkan turis-turis pulang ke negara mereka masing-masing sambil membawa kesan (dan cerita) baik tentang Cina!

Ketahuilah bahwa attitude itu menular. Tahun 2012, walau bahasa Cina saya ha-hi-hu, terkena hawa positif kalian, saya berdiri dan melambaikan tangan ke kursi kosong, mempersilakan kaum tua kalian untuk duduk. Dia lalu ngomong entah apa, sepertinya berterima kasih karena ngomongnya sambil senyam-senyum pakai gigi, dan jarang-jarang dalam hidup perasaan saya seringan itu.

china for the second time -- part two



Kebiasaan baik harus diteruskan. Sy berniat utk minum vitamin 1 biji sehari, gonta-ganti, again divariasi. Enggak langsung dari 3 biji sehari lalu di-cut jadi 1 biji sehari, selama seminggu ke depan sy akan minum 2 biji sehari.

Sebenarnya soal minum sebiji vitamin sehari ini sy lakukan religiously sampai 3 tahun yang lalu. Tapi semuanya berubah saat negara api menyera... maksutnya saat sy pindah rumah.

Kotak obat pusaka, beserta berbagai pernak-pernik lain duduk manis di dalam kardus di gudang. Saya malu mengatakannya, sampai sekrg pun tungku aromatherapy sy belum ketemu. Tapi bukan sy seorg saja yang begini, rata2 temen sy yg pernah pindah rumah juga menunda2 membereskan kardus pindahan.

... meski belum ada yang sampai 3 tahun kayaknya. =__=

china for the second time

suplemen gnc

Jadi karena parnonya pergi ke Cina kali ini tanpa ikut tur, sy menjadwalkan vitamin dan suplemen-suplemen tertentu utk tiap-tiap harinya.

Jangan sampai sy sakit di sana, 'bo! Secara teman seperjalanan saya satu-satunya, the infamous si anu, ga bisa mandarin sama sekali. Saia bukan ahli mandarin, tapi kalo sekadar beli 'Aqua, botol besar, enggak dingin' aja sy bisa.

Apaaa? Remeh? Coba deh situ kalo pas sakit amandel dan cuma bisa beli air minum dingin, apa nelennya gak serasa diiris2 sembilu tuh. >:D

menu cina
Ato ke restoran, menunya kayak kitab kungfu dunia persilatan.


Maka sy pun mengeluarkan tempat obat pusaka pemberian orang tua. Eng... mungkin enggak bisa dibilang pusaka-pusaka banget. Mereka belinya di Pasar Gede Solo 3 tahun yang lalu.

Tempat obat ini asik loh. Ada 7 kompartemen, jadi pas utk seminggu, enggak perlu niteni vitamin mana utk hari Senin, suplemen apa utk hari Selasa, dsb.

Kelemahannya, dimensinya agak gede. Setengah kali sepertiga telapak tangan orang dewasa. Makan tempat banget di tas yg sudah penuh sesak dg peta dan travel documents itu. Solusinya, tiap-tiap pagi di hotel saya masukkan vitamin of the day ke wadah plastik bekas vitamin IPI, supaya praktis dibawa berjalan-jalan. Tau kan IPI? Yang vitamin C-nya enak kayak permen itu loh...

vitamin ipi
Silinder setinggi kelingking org dewasa, diameternya satu atau dua ruas jari.


Pagi satu, siang satu, malam satu, vitaminnya gonta-ganti tiap hari, divariasi. Kalo dipikir2 waktu itu sy lebay juga, gpp lah, namanya juga parno sakit. Sy kasih si anu minum vitamin juga, kepala sudah penuh mikir bahasa inggris, bahasa mandarin, amit2 saya masih harus mikir bahasa bindeng atau bahasa hilang suara dari si anu. Tapi si anu cuma sy kasih vitamin 1x sehari, lebih sedikit dari vitamin sy. Mahal bo' kalo ikut 3 biji! Ngehehehehe.

Glossary:
niteni: bahasa Jawa. Artinya kira-kira pay attention to details gitu. Maap H+sekian pulang ke tanah air otak masih mode inggris, indonesianya lagi loading.