china for the second time -- part three

china mrt

Pada ingat krisis ekonomi tahun 2013 nggak? Di Indonesia semua kelabakan. Toko-toko sepi. Restoran gulung tikar. Cewek-cewek kusut karena duit yang harusnya dipake buat perawatan kulit wajah habis terpakai utk kebutuhan sehari-hari. Rambut sy rusak karena dua merk shampoo yang biasa sy pakai mengganti formulanya dg bahan yg lebih murah. Bangunan-bangunan yang sudah saatnya dicat ulang harus bersabar hingga jangka waktu yang tidak ditentukan. Sikap pramusaji, sopir taksi dan tenaga penjualan menjadi buruk karena kenaikan gaji tidak sebanding dengan tingkat inflasi.

Untunglah semuanya berangsur membaik circa 2015. Sekrg 2016, dan bangunan-bangunan komersial sudah jarang yang kelihatan perlu direnovasi.

Namun Cina! Sebelum ke sana tahun ini (2016), tahun 2012 saya juga ke sana. Tahun 2012 itu ekonomi sedang bagus-bagusnya. Semua org berwajah cerah dan secara general memiliki sikap yg baik, misal memberikan tempat duduk di transportasi umum kepada para lansia.

Orang yang lebih tuanya juga lebih apa ya, tidak mentang-mentang, gitu. Suatu ketika saya melihat ibu-ibu tua yang berterima kasih namun tidak mau menerima bangku yang ditawarkan oleh seorg pemuda. Ini tahun 2012.

Sy sendiri, sebagai the stupid foreigner, banyak mendptkan pertolongan dr org tidak dikenal, dan mereka melakukannya dg senang hati. Kalau attitude ada aromanya, Cina tahun 2012 penuh dg aroma tsb, bagaikan area Matahari Department Store yang dihuni konter parfum penuh dg sebuah aroma yang sy tidak pernah bisa menebak itu aroma apa.

Tahun 2016, hal-hal bagusnya enggak sebanyak 2012. Sembari berpegangan pada tiang kereta bawah tanah (kadang atas tanah), pria-wanita berabut kelabu memasang tampang masam kepada anak-anak muda yang duduk di bangku sambil main handphone, tidak sekalipun menengadah pada para senior itu.

Sy tidak menemukan bangunan yang catnya mengelupas di sana-sini, namun jelas bangunan2 di Cina tahun 2016 bukan pada kondisi terbaik.

Orang-orangnya berjalan dengan kurang bersemangat, jalanan di area-area tertentu kota malah lengang sama sekali.

Tentu ada perkecualian. Ada pekerja kantoran yang memberikan tempat duduknya di MRT pada ibu muda dengan dua orang anak yang barusan naik dari sebuah stasiun.

Ada koko-koko baju biru yang gak ada angin gak ada hujan bantuin sy ngangkat koper menuruni tangga.

Ada pegawai restoran yang mencarikan jenis makanan yang saya inginkan lewat internet (mereka gak jual makanan itu), tapi mungkin yang ini agak bias, soalnya mereka membantu setelah saya pesan makanan utk si anu, sudah ga kuat nahan lapar dia.

Kepada orang-orang Cina sisanya, saya ingin berseru: Ayo! Kembalikan semangat positif! Biarkan turis-turis pulang ke negara mereka masing-masing sambil membawa kesan (dan cerita) baik tentang Cina!

Ketahuilah bahwa attitude itu menular. Tahun 2012, walau bahasa Cina saya ha-hi-hu, terkena hawa positif kalian, saya berdiri dan melambaikan tangan ke kursi kosong, mempersilakan kaum tua kalian untuk duduk. Dia lalu ngomong entah apa, sepertinya berterima kasih karena ngomongnya sambil senyam-senyum pakai gigi, dan jarang-jarang dalam hidup perasaan saya seringan itu.

Tidak ada komentar: