sambal dan didiklah anakmu dengan baik



Ngomong ilmiah ya, sekali-kali, biar terlihat pinteran dikit...

Pada merhatiin gak, sejak pertengahan 2017, sambal resto-resto (ato depot-depot, ato warung-warung, semuwa) meningkat level kepedasannya? Ngobrol dengan penyambel yang lain, penyebabnya ternyata dapat ditelusuri ke beberapa bulan ke blkg.

Apa yg sebenarnya terjadi adalah, harga cabe naik. Kenaikan harga cabe waktu itu terjadi saat hawa politik-sosial-ekonomi di tanah air sedang kurang baik, juga bebarengan dangan naiknya tarif listrik. Orang-orang kehabisan kesabaran, entah bagaimana caranya dengan uang belanja yang sedikit bisa menghasilkan sambal yang pedas. Hanya cabe jenis-jenis terpedas yang laku. Ini tentu saja adalah vonis mati untuk cabe jenis yang tidak pedas. Pedagang tidak mau lagi membeli jenis cabe yang dirasa kadar pedasnya kalah dibanding saudara-saudaranya. Petani tentu berhenti menanam yang tidak laku dijual. Bisa-bisa ini mendatangkan kepunahan bagi beberapa varian cabe, seperti kupu-kupu bersayap warna cerah yang nyaris (sudah?) hilang dari Inggris sejak adanya revolusi industri.

Oke, sok-sokan jadi pakarnya selesai, ngomongin yg lain...

Opini saya akhir-akhir ini digiring oleh drama socmed yg sy ikuti. Bahwa masalah rumah tangga itu seharusnya banyak yang tidak perlu terjadi bila orang tua dari suami mendidik anaknya dg baik. Berlaku juga untuk orang tua dari istri sih, tapi kecenderungan yang ada, anak perempuan biasanya dididik lebih keras daripada anak lelaki kan? Tes saja, di sekeliling kita banyakan mana sih berita tingkah suami vs tingkah istri?

Ada org lain lagi yg komplen mng cara mertua mendidik suaminya:
Gk ada masa depane kalo sm anak mami
Mamine mbelaaaaaa terus
Gek mamine ini takhayul pol
Aku malem nek gk kramas gk isa tdr to
Gk diolehi
Alasane mmne, bukan takut aku msk angin
Tp takut anake de'e mati muda
Plis ya, 75persen org mati muda itu karena kesalahane dewe
Gak jaga kesehatan, ato mendem sambil nyetir
Ato jajan, kena aids
Ato guyonan ambek tmn, surung2an, ketabrak KA
Sisane krn penyakit, dibunuh org, ato org lain nyetir sambil mabuk nabrak si korban
Mana ada org matimuda krn istrine keramas malem
Kecuali dia alergi sampone istrine
Ato kepleset kondisioner
Ato kesetrum hairdryer e istrine
Ato ketok istrine rambute riap2an, kaget, wedi, lari keluar rumah trus malah ketemu pembunuh berantai


Ketemu Freddy?


Jangan terbiasa menyalahkan orang lain atas kesalahan anak Anda! Ginian ini harus mulai dari kecil, hindari terjadi anak Anda yang masih balita lari-lari trus nabrak meja, jatuh, nangis, Anda tergopoh-gopoh menghampiri: "Meja nakal! Meja nakal!" dan malah memukuli meja tsb dg telapak tangan.

Glossary:
semuwa: bahasa prokem dari 'semua'.
diolehi: bahasa Jawa. Artinya 'diperbolehkan'.
guyonan: bercanda

donat tenaga surya

solar panel

Budayakan ketawa pakai 'lol' biar ga dikatain dari wkwkwk land. Contoh: lolololollll atau LOL atau loollllssss, dst. Kalau butuh semacam element-kearifan-lokal bisa gunakan tambahan huruf 'u' biar njawani. Contoh: LUOOOLLL atau luolllllllolololll.
--Maria Shelia--

Lama nggak ngeblog? Iya, maap, lama nggak sikat gigi juga nih.

... Nggak ding, becanda! XD Becanda! Bener!

Ehem! Jadi, lupakan yg tadi, 'coz saya ada cerita seru. Tentang donat terenak di alam semesta.

Jadi ceritanya, seorg rekan kerja membawakan donat yang ia buat utk kami yg berbagi ruangan dengannya. Seperti di anime-anime Jepang, ada semacam kilatan cahaya yang membarengi masuknya gigitan pertama ke mulut saya, dibarengi dengan mata yang membesar hingga dua kali lipat. Sedapnyoo! Luwar biyasa!

Sejak saat itu saya pun menghujani teman kerja saya ini dengan pertanyaan. 'Apa bisa saya pesan donatnya?' "Enggak." 'Bila dijual, sebijinya buka harga berapa?' "Nggak dijual." 'Seandainya saja!' "Hmmm..." 'Berapa?'

Ia pun menyebutkan sejumlah angka. Seketika pertanyaan saya pun berubah: kenapa ia tidak menerima pesanan donat? Harga yang ia sebutkan adalah seper-sekiannya harga donat Crispy Creme, dengan rasa yang sama enak! Saya yakin jualannya bisa laris!

Tapi ia menepis puja-puji saya. "Enggak," katanya. "Gak pe-de."

Yaaa, mau gimana lagi? Orangnya gak pede, masa mau dipaksa. Jadilah saya menutup mulut dg harapan suatu hari bisa mencicipi donat buatannya kembali.

... Hingga beberapa hari yang lalu! Rekan saya ini ngedumel soal Joko Widodo, presiden kami. Ia ngomel panjang-pendek tentang tarif listrik yang terus naik dan bagaimana Jokowi bersalah karena tidak mewajibkan dipasangnya panel tenaga surya di setiap rumah di seantero republik.

"Pemerintah itu ngapain aja? Ada sinar matahari sepanas ini, dibuang percuma, dibiarkan nganggur! Mubazir!"

Saya diam dan mendengarkan.

"Disia-siakan! Yang namanya ngurus negri itu kan harusnya mengembangkan seluruh sumber daya yang dimiliki! Kita ini negara tropis, terletak di khatulistiwa!"

Saya diam dan mendengarkan.

"Kalopun mendung sehari-dua hari, abis itu cerah lagi! Kok mikirnya nggak sampe ke situ?"

Saya... lama-lama gak betah juga: 'Kalo punya tangan yg bisa nguleni adonan donat terenak di dunia tapi nggak dimanfaatkan, itu namanya apa?'

"Euh..."

Itu kejadian sekitar seminggu yang lalu. Hari ini hanya kami berdua yang ada di ruangan kantor, yang lain pada ngacir entah ke mana.

"Aku sudah memutuskan!" Saya terlonjak kaget mendengar sang rekan yang tiba-tiba berseru: "Oktober aku akan ke pulau <inputkan nama salah satu pulau besar Indonesia di sini>, beli ruko, bikin donat trus dijual!"

Whaaat? Kok jadi begini? Selain terlalu drastis (maksud saya tadinya biar dia nyambi jual donat di samping kerja kantoran), kalo dia beneran ke luar pulau, gimana saya bisa ngincipi donatnya?

Helep!

liburan orang lain

peta cina

Online dating is a great way to meet Photoshop experts.
-- Jinx Yeo at Punchline Comedy, Shanghai --

Temen saya abis dari Cina. Kalau Cina diumpamakan bentuk jantung hati, dia jalan-jalan dari tengah ke ujung tenggara. Kalau bentuk ayam (yang lebih sesuai dengan pendapat umum), rutenya dimulai dari pangkal sayap dan diakhiri di bagian bawah dada.

Perjalanan diawali saat ia mendarat di Chengdu Shuangliu International Airport, propinsi (provinsi?) Sichuan. Ia lantas menuju Jiuzhaigou, masih di Sichuan, untuk melihat danau 5 warna yang terkenal itu. Setelahnya ia bertolak ke propinsi Hunan, untuk menuju Zhangjiajie. Menu wajib tour nih, gandengannya Jiuzhaigou. Pulangnya naik pesawat dari Guangzhou Baiyun International Airport, propinsi Guangdong.

Jadi kenapa sy menulis tentang liburan lebaran org lain? Karena saya sendiri liburan nggak ke mana-mana! Cuma ke Surabaya tok, mau cerita apa? x____________x

sesal kemudian tiada guna

sesal

... Walau demikian, aku tetap menyesal!

Menyesal kenapa? Karena liburan seminggu penuh kali ini berlalu tanpa diisi dg kegiatan yg bermanfaat. Makan-tidur, nonton, jalan-jalan, dan belanja barang-barang gak guna.

Contohnya, siapa coba, butuh sarung bantal cakep-mahal dari Thema?

... Well, sebenernya pasti ada sih, yang butuh. Cafe-cafe yang memasarkan diri sebagai tempat yang Instagrammable, misalnya, pasti butuh. Trus artis, sosialita dan pejabat. Pokoknya orang-orang yang rumahnya ato tempat kerjanya sering didatangi tamu gt.

Lha diriku? Sejak kepindahanku ke tempat yang bisa dikatakan ujung dunia ini, jarang temen dtg ke sini... And when I said jarang, I meant baru satu temen yg k sini. Walo dia datengnya bareng pasangannya, jadi totalnya duwa orang. :( Gak mungkin juga kan kalau lantas kuberkata: "Sini dong man teman, datang dan kagumilah bantal sofaku." Warbiyasah.

thema home
... Or can I?


Sakjane sebelum liburan dimulai, kusudah membuat daftar hal-hal yang harus dilakukan. To-do-list, gitu. Yang isinya antara lain bersih-bersih dan olahraga. Yang sudah kukoar-koarkan ke seantero jagad WA akan kulakukan. Yang akhirnya cuma sekitar 2% kelakon. -__-

Glossary:
sakjane: sebenarnya. Dari bahasa Jawa.
kelakon: terlaksana. Juga bahasa Jawa.

prelo

gantungan kunci gosh

Ada yg jual hadiah dari mantan! XD
-- chat seorg teman, disertai screenshot keterangan barang yang dimaksud ke saya --


Lama nggak nulis, maap, maap. Alasannya? Kesibukan yang menggugah jiwa, hehehehe. Salah satunya, adalah... <inputkan suara drum di sini> sekarang saia punya toko di prelo lho!

Prelo ini tempatnya jualan barang second a.k.a preloved. Alkisah kamar sy yang mini terasa makin mini karena dipenuhi dengan barang fashion tak terpakai. Tak terpakainya karena berbagai alasan, seperti lapar mata, lupa diri, ngabisin uang luar negri pecahan kecil di bandara dan... euh... menggendut. Sy pun bercerita ke salah seorg tmn, tentunya setelah menyensor alasan yang paling akhir tadi. Dia lantas bertanya, "Lha kenapa ga dijual saja?"

'Jual di mana?' Saya.

"Prelo, atau yang lain." Dia.

Maka saya pun menimbang2 serta menguatkan tekad, mandi dan tidak lupa menggosok gigi, utk nyoba jeprat-jepret beberapa barang dan mengunggah hasilnya ke sana. Awalnya pesimistis, masa gelang bekas saia ada yang mau... Eh, ternyata laku lho! Gantungan kunci yg saya dapet dari beli tas Gosh kemarin dulu juga laku. Kondisinya masih top sih...

gelang kayu
Gelang second sy yang akhirnya laku setelah dipake ke acara ngopi bersama.


Dugaan saya, lakunya barang-barang sy ini karena Prelo berspesialisasi (mengspesialisasikan diri? Ada gak sih istilah lain bahasa Indonesia utk spesial?) ke barang bekas. Seperti kata temen saya, jual di tempat lain bisa juga, tapi kalau barangnya pernah dipakai, jual di Prelo mungkin lebih ampuh. Kalau nggak dicoba nggak bakalan tahu kan?

Sesudah dapat notifikasi ada barang kita yang laku, sebenarnya yang sulit itu adalah berpisah dari barang tsb. Namanya aja preloved, pernah dicintai! Tapi gpp, biarkan mereka berguna sekali lagi, beri kesempatan barang-barang itu mengabdi pada tuan yang baru!

borobudur
Selesai packing dan kirim, saatnya naik candi dan memandang kabut di kejauhan.


Ssst, tapi tidak boleh sedih berkelanjutan, karenaaa... ada promo seru di Prelo! Pakai kode referral sarapan6tDFiw bisa dapat 25 ribu rupiah!

Yep, bener: sarapan, angka enam, huruf t, d besar, f besar, huruf i, huruf w. Agak panjang but it's worth it. Harus lewat app, tapi. Masukin kode referralnya setelah register ya... bukan pada saat pendaftaran... emang agak unik, tapi hasilnya sepadan. ;) Selain bisa buat diskon barang, bisa juga dipake buat diskon ongkos kirim, sip nggak tuh.

kode referral prelo
Sarapan, angka enam, huruf t, huruf d besar, huruf f besar, huruf i, huruf w.


Tapii! Gara-gara bonus 25 ribu dari kode referral ini, misi sy utk mengosongkan lemari sepertinya terancam gagal; malah timbul niat beli kanan-kiri. >.< Secara saya maniak merk Avenue Collection kan. Bawaannya pengen borong aja... XD Gawat pol. Terakhir kali saya cek belum ada tokonya di Surabaya, yang ini aja dulu belinya di Semarang.

Omomg2 soal merk, di Prelo ini ada perlindungan pembeli (ato perlindungan merk, hehehe) yang namanya waktu jaminan. Amit-amit nih ya, kalau barang yang Anda beli ternyata KW, segera hubungi Prelo. Waktu jaminan yang diberikan Prelo selama 3×24 jam dihitung sejak barang diterima sang pembeli. Coba Anda baca aja di websitenya. Sy sendiri gk pernah memanfaatkan fitur ini, dan sejauh ini teman-teman saia yang belanja di Prelo selalu dapat barang asli.

eaaaa...

kacamata

Melewati seorg rekan sehabis makan siang, saya melihat sesuaty yang tidak biasa. "Dengaren ga pake kacamata, Pak?" tanya saya, berpikir barangkali rekan ini pun telah beralih ke contact lens.

Dia menjawab: "Ga enak saya kalo makan pake kacamata."

"Oh, ngembun ya? Emang ga enak kalo lagi makan trus kacamatanya berembun."

"Bukan, saya kalo makan itu enaknya pake sendok, pake kacamata susah, nggak enak..."

Glossary:
Dengaren: bahasa Jawa, artinya tumben.

kutu

kutu

Bila mendapati saya sedang garuk-garuk, si anu suka menggoda: "Kutuan ya..."

Suatu ketika I've had enough. Saya tempelkan tangan saya ke lengannya. Dengan suara robot sy berkata, "Para kutu diharap pindah ke host selanjutnya. Menyeberang, menyeberang, menyeberang."

Dia pun tak mau kalah: "Kutembaki kutunya."

Sy: "Para kutu diharap berlindung."

"Lempar gas air mata." Dia.

"Para kutu diharap mengenakan masker oksigen." Saya.

"Tidak ada toko yang jual masker."

"Beli ke pabrik masker."

"Pabriknya bangkrut, sudah lama."

Saya: "Para kutu diharap menggerakkan ekonomi."


china for the second time -- part five

plaza inn

Jadi akhirnya terbahas juga makanan yang ini. Doain aja semoga niat blogging tidak hilang dan bisa bercerita tentang makanan-makanan lain yg sempat sy santap di Cina. ;)

Nama makanan: 雀龍點心 (què lóng diǎnxīn, ini paket dim sum)
Asal: Hong Kong, tapi disesuaikan dengan lidah turis.
Nama restoran: Plaza Inn by Maxim's Restaurant Limited
Harga: 286 HKD
Isi: 2 siomay dg topping abalone, 2 hakau udang, 2 udang cacah berbentuk ikan koi; 2 pie asin dg topping abalone, 2 egg tart dg topping agar-agar transparan, 2 kue embuh tabur wijen.
Citarasa: asin, gurih, sedap

Kesan: Cantik! Tiada kata lain yang bisa menggambarkan hidangan ini. Lebay one ding, tentu selain cantik juga enak. Tapi! Udang berbentuk ikan koi, pie asin dengan garnish whole abalone, ini yang bikin koki atawa make-up artist? Wadahnya juga cute max! Selain itu, kue-kue manisnya yummy. Interiornya luar biasa, ada semacam taman lampion indoor di tengah-tengah restoran ini, dg warna lampu yang berganti-ganti. Seragam yang dipakai pelayan restoran ini juga keren banget.

Catatan: Makanan di Disneyland Hong Kong (sejauh pengalaman sy 2x ke sana, yang sebelum ini makannya sosis panggang), tidak ofensif pada lidah Indonesia. Tapi ini bukan hal yang umum dijumpai di Hong Kong, kecuali di tempat-tempat yang memang ditujukan utk turis internasional. Jangan kaget bila sepulang dari Disneyland Anda mampir ke kedai mie dan menjumpai kuahnya berasa kaporit, misalnya. Atau makan bakso bakar kecap yang asem, asin, enggak ada manis-manisnya sama sekali. Percayalah you'll never appreciate the hint of sugar in any meals until it's completely not there. Tapi hei, yang berkesan itulah yang bisa diceritain ke anak-cucu, bener ga?

caca marica ada di pohon jambu?

wifi

Saya termasuk beruntung karena ada yang bantu saya setelah saya jadi korban. Kalo kamu baca ini, dan tahu kalau ada kenalanmu yang mengalami gejala serupa, jangan diam saja. Karena kamu mungkin cuma satu-satunya jalan keluar buat dia. Buat dirimu jadi keberuntungan juga buat dia.
-- status seorg tmn di medsos --

Loe kira enak denger dari tmn yg lain omongan si korban ttg kmu "Dia itu ngapain sih crita2. Aku ditendang, diapain, itu kan bukan urusannya dia"?
-- me --

Jadi, ada kabar gembira, saya pasang Speedy lho!

Bukan Speedy ding. First Media, tapi tau kan maksudnya... Semacam "Mbak, aquanya satu," padahal kita dikasih merk AMDK lain ya oke-oke saja kan...

Nah, berhubung hampir 24 jam connect internet, diharapkan wawasan sy bisa makin luas. Seenggaknya, saya jadi tahu, bahwa Caca Marica itu adanya di Kampung Baru, bukan di pohon jambu, apalagi pohon waru...

dark, long hair
Itu mah, kuntilaca.

chris prakoso, sehat?

sehat

Saya login ke Quora dan terkejut-kejut gembira melihat ada 10 notifikasi baru. Jarang-jarang, pikir sy, biasanya mentok tiga.

Saya klik ikon pemberitahuan di kanan atas... Dan menemukan bahwa ada pengguna Quora bernama Chris Prakoso yang melakukan merge-unmerge salah satu pertanyaan saya dengan pertanyaan lain, sampai sepuluh kali.

quora
Ngapain sih, orang ini?

china for the second time -- part four

gan guo udang

Pengennya sih, mbahas setiap jenis makanan yg kami santap dalam trip ke Cina kali ini. Tapi melihat sifat saya, mohon dimaafkan jika akhirnya hanya terbahas satu-dua jenis masakan... Lebih baik daripada enggak sama sekali kan? ;)

Nama makanan: 干锅鱿鱼虾 (gān guō yóuyú xiā)
Asal: 四川省 (provinsi Sìchuān)
Nama restoran: 火胖子 (Huǒ pàngzi)
Harga: 48 RMB
Isi: udang, gurita, cumi
Citarasa: asin, gurih, pedas, wangi daun ketumbar

Kesan: Bumbu gan guo mungkin agak mengejutkan bagi lidah Indonesia, namun jenis masakan ini lama-lama ngangeni. Udangnya renyah, cumi dan guritanya sedap. Dimakan bersama nasi putih.

Catatan: Aduk merata saat di awal. Bila disajikan di atas tungku, aduk tiap beberapa menit. Satu lagi, masakan ini pedas. Pastikan gelas Anda terisi dan siapkan tisu. Saya bukan org yang hidungnya gampang meler bila makan makanan bercitarasa pedas, namun gan guo youyu xia telah mengalahkan saya. Telak.

china for the second time -- part three

china mrt

Pada ingat krisis ekonomi tahun 2013 nggak? Di Indonesia semua kelabakan. Toko-toko sepi. Restoran gulung tikar. Cewek-cewek kusut karena duit yang harusnya dipake buat perawatan kulit wajah habis terpakai utk kebutuhan sehari-hari. Rambut sy rusak karena dua merk shampoo yang biasa sy pakai mengganti formulanya dg bahan yg lebih murah. Bangunan-bangunan yang sudah saatnya dicat ulang harus bersabar hingga jangka waktu yang tidak ditentukan. Sikap pramusaji, sopir taksi dan tenaga penjualan menjadi buruk karena kenaikan gaji tidak sebanding dengan tingkat inflasi.

Untunglah semuanya berangsur membaik circa 2015. Sekrg 2016, dan bangunan-bangunan komersial sudah jarang yang kelihatan perlu direnovasi.

Namun Cina! Sebelum ke sana tahun ini (2016), tahun 2012 saya juga ke sana. Tahun 2012 itu ekonomi sedang bagus-bagusnya. Semua org berwajah cerah dan secara general memiliki sikap yg baik, misal memberikan tempat duduk di transportasi umum kepada para lansia.

Orang yang lebih tuanya juga lebih apa ya, tidak mentang-mentang, gitu. Suatu ketika saya melihat ibu-ibu tua yang berterima kasih namun tidak mau menerima bangku yang ditawarkan oleh seorg pemuda. Ini tahun 2012.

Sy sendiri, sebagai the stupid foreigner, banyak mendptkan pertolongan dr org tidak dikenal, dan mereka melakukannya dg senang hati. Kalau attitude ada aromanya, Cina tahun 2012 penuh dg aroma tsb, bagaikan area Matahari Department Store yang dihuni konter parfum penuh dg sebuah aroma yang sy tidak pernah bisa menebak itu aroma apa.

Tahun 2016, hal-hal bagusnya enggak sebanyak 2012. Sembari berpegangan pada tiang kereta bawah tanah (kadang atas tanah), pria-wanita berabut kelabu memasang tampang masam kepada anak-anak muda yang duduk di bangku sambil main handphone, tidak sekalipun menengadah pada para senior itu.

Sy tidak menemukan bangunan yang catnya mengelupas di sana-sini, namun jelas bangunan2 di Cina tahun 2016 bukan pada kondisi terbaik.

Orang-orangnya berjalan dengan kurang bersemangat, jalanan di area-area tertentu kota malah lengang sama sekali.

Tentu ada perkecualian. Ada pekerja kantoran yang memberikan tempat duduknya di MRT pada ibu muda dengan dua orang anak yang barusan naik dari sebuah stasiun.

Ada koko-koko baju biru yang gak ada angin gak ada hujan bantuin sy ngangkat koper menuruni tangga.

Ada pegawai restoran yang mencarikan jenis makanan yang saya inginkan lewat internet (mereka gak jual makanan itu), tapi mungkin yang ini agak bias, soalnya mereka membantu setelah saya pesan makanan utk si anu, sudah ga kuat nahan lapar dia.

Kepada orang-orang Cina sisanya, saya ingin berseru: Ayo! Kembalikan semangat positif! Biarkan turis-turis pulang ke negara mereka masing-masing sambil membawa kesan (dan cerita) baik tentang Cina!

Ketahuilah bahwa attitude itu menular. Tahun 2012, walau bahasa Cina saya ha-hi-hu, terkena hawa positif kalian, saya berdiri dan melambaikan tangan ke kursi kosong, mempersilakan kaum tua kalian untuk duduk. Dia lalu ngomong entah apa, sepertinya berterima kasih karena ngomongnya sambil senyam-senyum pakai gigi, dan jarang-jarang dalam hidup perasaan saya seringan itu.

china for the second time -- part two



Kebiasaan baik harus diteruskan. Sy berniat utk minum vitamin 1 biji sehari, gonta-ganti, again divariasi. Enggak langsung dari 3 biji sehari lalu di-cut jadi 1 biji sehari, selama seminggu ke depan sy akan minum 2 biji sehari.

Sebenarnya soal minum sebiji vitamin sehari ini sy lakukan religiously sampai 3 tahun yang lalu. Tapi semuanya berubah saat negara api menyera... maksutnya saat sy pindah rumah.

Kotak obat pusaka, beserta berbagai pernak-pernik lain duduk manis di dalam kardus di gudang. Saya malu mengatakannya, sampai sekrg pun tungku aromatherapy sy belum ketemu. Tapi bukan sy seorg saja yang begini, rata2 temen sy yg pernah pindah rumah juga menunda2 membereskan kardus pindahan.

... meski belum ada yang sampai 3 tahun kayaknya. =__=

china for the second time

suplemen gnc

Jadi karena parnonya pergi ke Cina kali ini tanpa ikut tur, sy menjadwalkan vitamin dan suplemen-suplemen tertentu utk tiap-tiap harinya.

Jangan sampai sy sakit di sana, 'bo! Secara teman seperjalanan saya satu-satunya, the infamous si anu, ga bisa mandarin sama sekali. Saia bukan ahli mandarin, tapi kalo sekadar beli 'Aqua, botol besar, enggak dingin' aja sy bisa.

Apaaa? Remeh? Coba deh situ kalo pas sakit amandel dan cuma bisa beli air minum dingin, apa nelennya gak serasa diiris2 sembilu tuh. >:D

menu cina
Ato ke restoran, menunya kayak kitab kungfu dunia persilatan.


Maka sy pun mengeluarkan tempat obat pusaka pemberian orang tua. Eng... mungkin enggak bisa dibilang pusaka-pusaka banget. Mereka belinya di Pasar Gede Solo 3 tahun yang lalu.

Tempat obat ini asik loh. Ada 7 kompartemen, jadi pas utk seminggu, enggak perlu niteni vitamin mana utk hari Senin, suplemen apa utk hari Selasa, dsb.

Kelemahannya, dimensinya agak gede. Setengah kali sepertiga telapak tangan orang dewasa. Makan tempat banget di tas yg sudah penuh sesak dg peta dan travel documents itu. Solusinya, tiap-tiap pagi di hotel saya masukkan vitamin of the day ke wadah plastik bekas vitamin IPI, supaya praktis dibawa berjalan-jalan. Tau kan IPI? Yang vitamin C-nya enak kayak permen itu loh...

vitamin ipi
Silinder setinggi kelingking org dewasa, diameternya satu atau dua ruas jari.


Pagi satu, siang satu, malam satu, vitaminnya gonta-ganti tiap hari, divariasi. Kalo dipikir2 waktu itu sy lebay juga, gpp lah, namanya juga parno sakit. Sy kasih si anu minum vitamin juga, kepala sudah penuh mikir bahasa inggris, bahasa mandarin, amit2 saya masih harus mikir bahasa bindeng atau bahasa hilang suara dari si anu. Tapi si anu cuma sy kasih vitamin 1x sehari, lebih sedikit dari vitamin sy. Mahal bo' kalo ikut 3 biji! Ngehehehehe.

Glossary:
niteni: bahasa Jawa. Artinya kira-kira pay attention to details gitu. Maap H+sekian pulang ke tanah air otak masih mode inggris, indonesianya lagi loading.

jadi kalau sudah nggak bisa ngapa-ngapain...

independence day: resurgence

A: 'Kamu kuliah ambil apa?'
B: "Ambil hikmahnya saja."
-- guyonan di internet --

Akhir-akhir ini banyak ya, buruh yang nonton bioskop 21. Dan entah ada hubungannya entah enggak, jumlah orang yang ngobrol dengan temannya di dalam gedung bioskop, saat film diputar, juga bertambah banyak.

Mending (walau gak ada yang mending menurut saya) kalau yang diomongin itu filemnya. Lah ini kadang gak ada nyambung-nyambungnya dengan filem!

Kayak kemarin. Satu cowok dan satu cewek di belakang saya ngomongin pertandingan bola saat nonton film Independence Day: Resurgence! Apa nggak nggregetno coba! Akhirnya daripada jengkel, sesaat sebelum Rain berjumpa dengan Paman Jiang, saya pun memindahkan pantat ke bangku barisan depan.

Yang namanya barisan depan (saya nomer empat paling depan) itu yah, jarang ada yang menempati, jadi sy bisa nonton dengan beradab. Sisi negatifnya, terlalu dekat dg layar, jadi pusing pala sy kalau harus baca subtitle sambil mengamati apa yang terjadi di layar. Jadinya yaa, latihan kuping aja, bahasa Inggrisnya diasah... Toh selain ga ada gangguan berarti dari para pengobrol, di bangku depan-depan ini suaranya kenceng bok! Jadi memperkecil resiko biscuit gravy berubah jadi brisket gravy.

Hasilnya? Hmmh, tidak mengecewakan2 amat, sy hanya sesekali melirik subtitle bahasa Indonesia, dan pada saat keluar dari gedung, saya sehat tak kurang suatu apa pun, bahkan pening pun tidak.

Cuma barangkali agak budeg temporer.

gudeg
Apa? Gudeg? Enggak, makasih, saya sudah kenyang!


Glossary:
nggregetno: menimbulkan amarah.
budeg: tuli.

walau ingin...

listerine

Walau ingin, saya tidak sempurna.

Nafas saya di pagi hari tidak sesegar iklan pasta gigi. Bahkan setelah menyikat gigi sekalipun.

Maka saya menggunakan pembersih lidah. Dan dental floss. Dan obat kumur juga harusnya, tapi benda itu nyelip entah di mana.

Walau ingin, saya tidak sempurna.

Harga kebutuhan hidup sehari-hari telah memaksa saya untuk menyingkir dari pusat kota Surabaya. Dua puluh kilometer lebih, cukup untuk membuat saya merasa terasing.

Maka saya mencari teman-teman baru dari pekerjaan, kebetulan tempat kerja saya, yang juga relatif baru, letaknya lumayan dekat rumah. Dan mendekati teman-teman yang tadinya tidak terlalu dekat saat saya masih di pusat kota. Dan keep in touch dengan teman-teman lama saat saya masih tinggal di Surabaya juga harusnya, tapi mereka nyelip entah di mana.