kutu

kutu

Bila mendapati saya sedang garuk-garuk, si anu suka menggoda: "Kutuan ya..."

Suatu ketika I've had enough. Saya tempelkan tangan saya ke lengannya. Dengan suara robot sy berkata, "Para kutu diharap pindah ke host selanjutnya. Menyeberang, menyeberang, menyeberang."

Dia pun tak mau kalah: "Kutembaki kutunya."

Sy: "Para kutu diharap berlindung."

"Lempar gas air mata." Dia.

"Para kutu diharap mengenakan masker oksigen." Saya.

"Tidak ada toko yang jual masker."

"Beli ke pabrik masker."

"Pabriknya bangkrut, sudah lama."

Saya: "Para kutu diharap menggerakkan ekonomi."


china for the second time -- part five

plaza inn

Jadi akhirnya terbahas juga makanan yang ini. Doain aja semoga niat blogging tidak hilang dan bisa bercerita tentang makanan-makanan lain yg sempat sy santap di Cina. ;)

Nama makanan: 雀龍點心 (què lóng diǎnxīn, ini paket dim sum)
Asal: Hong Kong, tapi disesuaikan dengan lidah turis.
Nama restoran: Plaza Inn by Maxim's Restaurant Limited
Harga: 286 HKD
Isi: 2 siomay dg topping abalone, 2 hakau udang, 2 udang cacah berbentuk ikan koi; 2 pie asin dg topping abalone, 2 egg tart dg topping agar-agar transparan, 2 kue embuh tabur wijen.
Citarasa: asin, gurih, sedap

Kesan: Cantik! Tiada kata lain yang bisa menggambarkan hidangan ini. Lebay one ding, tentu selain cantik juga enak. Tapi! Udang berbentuk ikan koi, pie asin dengan garnish whole abalone, ini yang bikin koki atawa make-up artist? Wadahnya juga cute max! Selain itu, kue-kue manisnya yummy. Interiornya luar biasa, ada semacam taman lampion indoor di tengah-tengah restoran ini, dg warna lampu yang berganti-ganti. Seragam yang dipakai pelayan restoran ini juga keren banget.

Catatan: Makanan di Disneyland Hong Kong (sejauh pengalaman sy 2x ke sana, yang sebelum ini makannya sosis panggang), tidak ofensif pada lidah Indonesia. Tapi ini bukan hal yang umum dijumpai di Hong Kong, kecuali di tempat-tempat yang memang ditujukan utk turis internasional. Jangan kaget bila sepulang dari Disneyland Anda mampir ke kedai mie dan menjumpai kuahnya berasa kaporit, misalnya. Atau makan bakso bakar kecap yang asem, asin, enggak ada manis-manisnya sama sekali. Percayalah you'll never appreciate the hint of sugar in any meals until it's completely not there. Tapi hei, yang berkesan itulah yang bisa diceritain ke anak-cucu, bener ga?

caca marica ada di pohon jambu?

wifi

Saya termasuk beruntung karena ada yang bantu saya setelah saya jadi korban. Kalo kamu baca ini, dan tahu kalau ada kenalanmu yang mengalami gejala serupa, jangan diam saja. Karena kamu mungkin cuma satu-satunya jalan keluar buat dia. Buat dirimu jadi keberuntungan juga buat dia.
-- status seorg tmn di medsos --

Loe kira enak denger dari tmn yg lain omongan si korban ttg kmu "Dia itu ngapain sih crita2. Aku ditendang, diapain, itu kan bukan urusannya dia"?
-- me --

Jadi, ada kabar gembira, saya pasang Speedy lho!

Bukan Speedy ding. First Media, tapi tau kan maksudnya... Semacam "Mbak, aquanya satu," padahal kita dikasih merk AMDK lain ya oke-oke saja kan...

Nah, berhubung hampir 24 jam connect internet, diharapkan wawasan sy bisa makin luas. Seenggaknya, saya jadi tahu, bahwa Caca Marica itu adanya di Kampung Baru, bukan di pohon jambu, apalagi pohon waru...

dark, long hair
Itu mah, kuntilaca.

chris prakoso, sehat?

sehat

Saya login ke Quora dan terkejut-kejut gembira melihat ada 10 notifikasi baru. Jarang-jarang, pikir sy, biasanya mentok tiga.

Saya klik ikon pemberitahuan di kanan atas... Dan menemukan bahwa ada pengguna Quora bernama Chris Prakoso yang melakukan merge-unmerge salah satu pertanyaan saya dengan pertanyaan lain, sampai sepuluh kali.

quora
Ngapain sih, orang ini?

china for the second time -- part four

gan guo udang

Pengennya sih, mbahas setiap jenis makanan yg kami santap dalam trip ke Cina kali ini. Tapi melihat sifat saya, mohon dimaafkan jika akhirnya hanya terbahas satu-dua jenis masakan... Lebih baik daripada enggak sama sekali kan? ;)

Nama makanan: 干锅鱿鱼虾 (gān guō yóuyú xiā)
Asal: 四川省 (provinsi Sìchuān)
Nama restoran: 火胖子 (Huǒ pàngzi)
Harga: 48 RMB
Isi: udang, gurita, cumi
Citarasa: asin, gurih, pedas, wangi daun ketumbar

Kesan: Bumbu gan guo mungkin agak mengejutkan bagi lidah Indonesia, namun jenis masakan ini lama-lama ngangeni. Udangnya renyah, cumi dan guritanya sedap. Dimakan bersama nasi putih.

Catatan: Aduk merata saat di awal. Bila disajikan di atas tungku, aduk tiap beberapa menit. Satu lagi, masakan ini pedas. Pastikan gelas Anda terisi dan siapkan tisu. Saya bukan org yang hidungnya gampang meler bila makan makanan bercitarasa pedas, namun gan guo youyu xia telah mengalahkan saya. Telak.

china for the second time -- part three

china mrt

Pada ingat krisis ekonomi tahun 2013 nggak? Di Indonesia semua kelabakan. Toko-toko sepi. Restoran gulung tikar. Cewek-cewek kusut karena duit yang harusnya dipake buat perawatan kulit wajah habis terpakai utk kebutuhan sehari-hari. Rambut sy rusak karena dua merk shampoo yang biasa sy pakai mengganti formulanya dg bahan yg lebih murah. Bangunan-bangunan yang sudah saatnya dicat ulang harus bersabar hingga jangka waktu yang tidak ditentukan. Sikap pramusaji, sopir taksi dan tenaga penjualan menjadi buruk karena kenaikan gaji tidak sebanding dengan tingkat inflasi.

Untunglah semuanya berangsur membaik circa 2015. Sekrg 2016, dan bangunan-bangunan komersial sudah jarang yang kelihatan perlu direnovasi.

Namun Cina! Sebelum ke sana tahun ini (2016), tahun 2012 saya juga ke sana. Tahun 2012 itu ekonomi sedang bagus-bagusnya. Semua org berwajah cerah dan secara general memiliki sikap yg baik, misal memberikan tempat duduk di transportasi umum kepada para lansia.

Orang yang lebih tuanya juga lebih apa ya, tidak mentang-mentang, gitu. Suatu ketika saya melihat ibu-ibu tua yang berterima kasih namun tidak mau menerima bangku yang ditawarkan oleh seorg pemuda. Ini tahun 2012.

Sy sendiri, sebagai the stupid foreigner, banyak mendptkan pertolongan dr org tidak dikenal, dan mereka melakukannya dg senang hati. Kalau attitude ada aromanya, Cina tahun 2012 penuh dg aroma tsb, bagaikan area Matahari Department Store yang dihuni konter parfum penuh dg sebuah aroma yang sy tidak pernah bisa menebak itu aroma apa.

Tahun 2016, hal-hal bagusnya enggak sebanyak 2012. Sembari berpegangan pada tiang kereta bawah tanah (kadang atas tanah), pria-wanita berabut kelabu memasang tampang masam kepada anak-anak muda yang duduk di bangku sambil main handphone, tidak sekalipun menengadah pada para senior itu.

Sy tidak menemukan bangunan yang catnya mengelupas di sana-sini, namun jelas bangunan2 di Cina tahun 2016 bukan pada kondisi terbaik.

Orang-orangnya berjalan dengan kurang bersemangat, jalanan di area-area tertentu kota malah lengang sama sekali.

Tentu ada perkecualian. Ada pekerja kantoran yang memberikan tempat duduknya di MRT pada ibu muda dengan dua orang anak yang barusan naik dari sebuah stasiun.

Ada koko-koko baju biru yang gak ada angin gak ada hujan bantuin sy ngangkat koper menuruni tangga.

Ada pegawai restoran yang mencarikan jenis makanan yang saya inginkan lewat internet (mereka gak jual makanan itu), tapi mungkin yang ini agak bias, soalnya mereka membantu setelah saya pesan makanan utk si anu, sudah ga kuat nahan lapar dia.

Kepada orang-orang Cina sisanya, saya ingin berseru: Ayo! Kembalikan semangat positif! Biarkan turis-turis pulang ke negara mereka masing-masing sambil membawa kesan (dan cerita) baik tentang Cina!

Ketahuilah bahwa attitude itu menular. Tahun 2012, walau bahasa Cina saya ha-hi-hu, terkena hawa positif kalian, saya berdiri dan melambaikan tangan ke kursi kosong, mempersilakan kaum tua kalian untuk duduk. Dia lalu ngomong entah apa, sepertinya berterima kasih karena ngomongnya sambil senyam-senyum pakai gigi, dan jarang-jarang dalam hidup perasaan saya seringan itu.

china for the second time -- part two



Kebiasaan baik harus diteruskan. Sy berniat utk minum vitamin 1 biji sehari, gonta-ganti, again divariasi. Enggak langsung dari 3 biji sehari lalu di-cut jadi 1 biji sehari, selama seminggu ke depan sy akan minum 2 biji sehari.

Sebenarnya soal minum sebiji vitamin sehari ini sy lakukan religiously sampai 3 tahun yang lalu. Tapi semuanya berubah saat negara api menyera... maksutnya saat sy pindah rumah.

Kotak obat pusaka, beserta berbagai pernak-pernik lain duduk manis di dalam kardus di gudang. Saya malu mengatakannya, sampai sekrg pun tungku aromatherapy sy belum ketemu. Tapi bukan sy seorg saja yang begini, rata2 temen sy yg pernah pindah rumah juga menunda2 membereskan kardus pindahan.

... meski belum ada yang sampai 3 tahun kayaknya. =__=

china for the second time

suplemen gnc

Jadi karena parnonya pergi ke Cina kali ini tanpa ikut tur, sy menjadwalkan vitamin dan suplemen-suplemen tertentu utk tiap-tiap harinya.

Jangan sampai sy sakit di sana, 'bo! Secara teman seperjalanan saya satu-satunya, the infamous si anu, ga bisa mandarin sama sekali. Saia bukan ahli mandarin, tapi kalo sekadar beli 'Aqua, botol besar, enggak dingin' aja sy bisa.

Apaaa? Remeh? Coba deh situ kalo pas sakit amandel dan cuma bisa beli air minum dingin, apa nelennya gak serasa diiris2 sembilu tuh. >:D

menu cina
Ato ke restoran, menunya kayak kitab kungfu dunia persilatan.


Maka sy pun mengeluarkan tempat obat pusaka pemberian orang tua. Eng... mungkin enggak bisa dibilang pusaka-pusaka banget. Mereka belinya di Pasar Gede Solo 3 tahun yang lalu.

Tempat obat ini asik loh. Ada 7 kompartemen, jadi pas utk seminggu, enggak perlu niteni vitamin mana utk hari Senin, suplemen apa utk hari Selasa, dsb.

Kelemahannya, dimensinya agak gede. Setengah kali sepertiga telapak tangan orang dewasa. Makan tempat banget di tas yg sudah penuh sesak dg peta dan travel documents itu. Solusinya, tiap-tiap pagi di hotel saya masukkan vitamin of the day ke wadah plastik bekas vitamin IPI, supaya praktis dibawa berjalan-jalan. Tau kan IPI? Yang vitamin C-nya enak kayak permen itu loh...

vitamin ipi
Silinder setinggi kelingking org dewasa, diameternya satu atau dua ruas jari.


Pagi satu, siang satu, malam satu, vitaminnya gonta-ganti tiap hari, divariasi. Kalo dipikir2 waktu itu sy lebay juga, gpp lah, namanya juga parno sakit. Sy kasih si anu minum vitamin juga, kepala sudah penuh mikir bahasa inggris, bahasa mandarin, amit2 saya masih harus mikir bahasa bindeng atau bahasa hilang suara dari si anu. Tapi si anu cuma sy kasih vitamin 1x sehari, lebih sedikit dari vitamin sy. Mahal bo' kalo ikut 3 biji! Ngehehehehe.

Glossary:
niteni: bahasa Jawa. Artinya kira-kira pay attention to details gitu. Maap H+sekian pulang ke tanah air otak masih mode inggris, indonesianya lagi loading.

jadi kalau sudah nggak bisa ngapa-ngapain...

independence day: resurgence

A: 'Kamu kuliah ambil apa?'
B: "Ambil hikmahnya saja."
-- guyonan di internet --

Akhir-akhir ini banyak ya, buruh yang nonton bioskop 21. Dan entah ada hubungannya entah enggak, jumlah orang yang ngobrol dengan temannya di dalam gedung bioskop, saat film diputar, juga bertambah banyak.

Mending (walau gak ada yang mending menurut saya) kalau yang diomongin itu filemnya. Lah ini kadang gak ada nyambung-nyambungnya dengan filem!

Kayak kemarin. Satu cowok dan satu cewek di belakang saya ngomongin pertandingan bola saat nonton film Independence Day: Resurgence! Apa nggak nggregetno coba! Akhirnya daripada jengkel, sesaat sebelum Rain berjumpa dengan Paman Jiang, saya pun memindahkan pantat ke bangku barisan depan.

Yang namanya barisan depan (saya nomer empat paling depan) itu yah, jarang ada yang menempati, jadi sy bisa nonton dengan beradab. Sisi negatifnya, terlalu dekat dg layar, jadi pusing pala sy kalau harus baca subtitle sambil mengamati apa yang terjadi di layar. Jadinya yaa, latihan kuping aja, bahasa Inggrisnya diasah... Toh selain ga ada gangguan berarti dari para pengobrol, di bangku depan-depan ini suaranya kenceng bok! Jadi memperkecil resiko biscuit gravy berubah jadi brisket gravy.

Hasilnya? Hmmh, tidak mengecewakan2 amat, sy hanya sesekali melirik subtitle bahasa Indonesia, dan pada saat keluar dari gedung, saya sehat tak kurang suatu apa pun, bahkan pening pun tidak.

Cuma barangkali agak budeg temporer.

gudeg
Apa? Gudeg? Enggak, makasih, saya sudah kenyang!


Glossary:
nggregetno: menimbulkan amarah.
budeg: tuli.

walau ingin...

listerine

Walau ingin, saya tidak sempurna.

Nafas saya di pagi hari tidak sesegar iklan pasta gigi. Bahkan setelah menyikat gigi sekalipun.

Maka saya menggunakan pembersih lidah. Dan dental floss. Dan obat kumur juga harusnya, tapi benda itu nyelip entah di mana.

Walau ingin, saya tidak sempurna.

Harga kebutuhan hidup sehari-hari telah memaksa saya untuk menyingkir dari pusat kota Surabaya. Dua puluh kilometer lebih, cukup untuk membuat saya merasa terasing.

Maka saya mencari teman-teman baru dari pekerjaan, kebetulan tempat kerja saya, yang juga relatif baru, letaknya lumayan dekat rumah. Dan mendekati teman-teman yang tadinya tidak terlalu dekat saat saya masih di pusat kota. Dan keep in touch dengan teman-teman lama saat saya masih tinggal di Surabaya juga harusnya, tapi mereka nyelip entah di mana.

patah as atau rusak bearing?

bingung

Jadi tetangga saya beli mobil kan, keluaran 20 tahun yang lalu. Ee, siapa nyana sore kemarin mobil itu teronggok dengan posisi aneh di jalanan depan rumah sy. Bukan persis di dpn rumah sy, juga bukan persis di dpn rumah dia. Bukan parkir lho, ini di tengah jalan gt.

Kata si anu, mobil itu patah asnya. Tapi kata teman yg lain, rusak bearingnya. Sy ga tahu banyak soal mobil, tapi saya lihat roda depan sisi penupang mobil tsb tertekuk sekitar 40 derajat ke arah dalam.

Kemudian sy mendapat bonus kuliah gratis ttg gardan, tetot, shockbeaker dan per keong vs per daun, yang semuanya cuma numpang lewat di otak sy. Gak paham bo!

Makanya sy merasa org2 yg mudeng mesin itu hebat sekali. Kalo saya sih ga bakalan betah berlama-lama ngeliatin benda-benda metal panas yang ada di balik kap mobil, mengira2 ini fungsinya apa, itu jika digerakkan mempengaruhi sebelah mana, gitu2.

Glossary:
mudeng: mengerti, paham.

mungkin orang india butuh fasilitas search

lima jari

Jadi kadang kita pijat, kan. Kalo pas terapisnya ahli, pijat serasa di surga. Tapi kalo terapisnya gak ahli, salah tekan, sudah gitu nekannya sekuat tenaga, wadowww... >.<

Jadi ceritanya si anu pijat di Lima Jari Surabaya. Dalam perjalanan pulang, ia berkata bahwa ia tadi dpt terapis yg mijetnya enak. Dia cerita, sebenarnya ingin pada kunjungan berikutnya ditangani oleh mas ini. Apa daya si anu terlalu pemalu utk menanyakan namanya.

>.< (I know, I know.)

"Well then, I've got a present for you," kata saya, tidak membuang-buang kesempatan utk pamer bahasa Inggris. "Namanya Wisnu."

"Hah? Tahu dari mana?"

Jadi sehabis dipijat, para tamu di Lima Jari dibuatkan minum. Sambil menunggu minuman hangatnya jadi, kita disetelkan TV di sudut lain ruangan. Hari itu di TV diputar film India. Si anu masih di toilet, terapis kami sedang membuat minuman utk kami masing2.

tari india
Jujur, film India itu kurang afdol kalo gak dikit-dikit nari.


Wanita setengah baya di layar kaca berujar: "Dewa, lindungilah Wisnu, lindungilah anakku. Oh Dewa, di mana Wisnu? Di mana dia?" Lalu diulang lagi, "Beritahukan kepadaku, di mana Wisnu, di mana anakku?" Dan lagi: "Beritahukan kepadaku, aku mohon, di mana Wisnu?"

Segera terapis saya menuding terapisnya si anu. "Di sini!"

Yang ditunjuk cuma senyam-senyum. >.<

Saat saya ceritakan ini ke si anu, dia pun bertanya: "Kalau terapismu enak ga, siapa namanya?"

"Uut," kata saya.

"Dewanya dimintai tolong utk menemukan Uut juga?"

"Engga, pake cara lain."

"Dan cara apakah itu?"

"Tanya orangnya langsung, namanya siapa."

>.< (I know, I know.)

akan saya beritahu anda satu rahasia...

friends

Ada satu ruangan di rumah saya yang berfungsi sebagai gudang.

... So what? Hampir semua orang punya gudang di rumahnya kan? Barangkali demikian, tapi gudang saya ini spesial.

Anda yang menggemari serial Friends jaman tahun 90-an mungkin ingat Monica. Tokoh yang diperankan Courtney Cox ini gemar beberes dan bebersih hingga teman-temannya risih.

Walau mereka bebas keluar-masuk apartemen Monica, ada sebuah ruangan di sana yang tidak pernah mereka masuki. Ruangan ini ternyata adalah gudang ke mana Monica melemparkan benda apa pun yang membuat apartemennya tidak rapi saat dia tidak punya waktu membereskannya. Saya ingat pernah melihat satu episode Doraemon di mana Nobita melakukan hal serupa saat disuruh ibunya membereskan kamar. Diserok lalu dilemparkan ke lemari begitu saja.

Mungkin Anda sudah bisa menebak dari sini. Iya, saya punya kesamaan dengan Nobita dan Monica. Saya punya gudang yang isinya entah apa saya sudah tidak berani membayangkan. Pokoknya benda apa pun yang membuat rumah saya tidak rapi, saya masukkan ke sana. Lama-lama gudang itu makin penuh. Cepat atau lambat saya harus membereskannya.

But not today. Today I blog. :P

reformasi yosia

bakar

Jadi saya sedang baca 2 Raja-Raja 23 kan, ceritanya Raja Yosia melakukan reformasi di Yehuda. Ia berjanji utk hidup mengikuti TUHAN, dimulai dg membakar perkakas yg tadinya dibuat utk Baal-Asyera dkk.

Para imam dewa asing diberhentikan. Selain itu dia juga merobohkan petak2 pelacuran bakti. Bukit2 pengorbanan ada yang dirobohkan, ada yang dinajiskan.

Membaca ini, ada tiga hal yang tidak ada angin tidak ada hujan muncul di kepala saya. Yang pertama, saat imam2 tsb diberhentikan, apa tdk meminta surat pengalaman kerja? Kalau iya, bunyinya bagaimana?

"... menyatakan bahwa nama: Abdi Kamos; alamat: Jl Peranginan Ahas, Samaria, Yehuda; telah bekerja di PT Kamos Yehuda (BUMN) sejak tahun kedua pemerintahan Amon bin Manasye hingga tahun kedelapan belas pemerintahan Yosia bin Amon. Yang bersangkutan diberhentikan karena ijin operasi perusahaan dicabut."

Masa gitu? Lantas, para imam itu pada ngapain setelah diberhentikan? Pulang kampung dan menikmati masa pensiun ato gimana?

Hal kedua yang timbul di benak saya adalah tempat pembuangan akhir utk tiang berhala. Dibawa keluar kota, bener. Dibakar di tepi sungai Kidron, cocok. Tapi abunya kok, dicampakkan ke kuburan rakyat jelata? Kalau saya keturunan org yg dikubur d situ barangkali sudah protes: "Heh, buang abu berhala jangan di sini. Ini saya tiap tahun bayar retribusi kuburan sekian syikal perak, enggak murah. Enak aja kuburan engkong saya digabung2 dg berhala, kalo mau, berhalanya suruh gali lubang di sebelah sono, jangan lupa bayar retribusi."

Tapi mungkin juga tidak. Mungkin saya akan diam saja, sama pasukan pengawal raja eike takut bo'.

Hal ketiga... Sebelah timurnya Yerusalem itu ada tempat yang namanya Bukit Kebusukan. Kayak enggak ada nama lain aja. Tapi bukan itu yang bikin sy kepikiran. Di sisi selatan Bukit Kebusukan itu penuh tugu. Ada yg utk Asytoret, ada yg utk Milkom, dsb. Raja Yosia merusakkan tugu2 itu lalu menimbuni tempat2 tsb dg tulang2 manusia.

Lha, ngapain seorg raja menyimpan tulang2 manusia di gudang? Trus ada kartu stok femur, kartu stok fibula, sklera, gt?

... Ato kalo dugaan saya benar...

Sebelum menabur abu tiang berhala ke kuburan rakyat jelata tadi, kuburannya dikosongkan dulu. Nenek moyang yang sudah berupa tulang-belulang diangkut ke Bukit Kebusukan.

LSM-LSM Timur Tengahnya mana ini? Oposisi raja enggak kirim tenda dan sembako ke rakyat yang nenek moyangnya (kemungkinan) digusur paksa? Perkumpulan Yahudi Jakar--Yerusalem, maksud saya Perkumpulan Yahudi Yerusalem engga bertekad melengserkan Yosia?

Jadi saya sedang baca 2 Raja-Raja 23 kan, ceritanya saya bersyukur hidup di Indonesia tahun kedua pemerintahan Joko bin Noto, HAM beda banget dg jaman Yosia.

Kayaknya perlu ada disclaimer deh, demi manghindari salah sangka. Sy bukan anti reformasi yg digawangi Yosia, hny sekadar menulis apa yg terlintas di pikiran saat membaca kisah ini utk kali yang kesekian.

dari abu...

RIP

Lheh: tmn krj sy, usia 40an tahun, meninggal dunia karena serangan jantung. Banyak yang berspekulasi mengenai asal-muasal serangan jantung tersebut.

Yang langsing-langsing menuduh berat badan rekan kerja sy itu sbg biang keroknya. Hmm. Dia memang kelebihan berat badan sih, tapi enggak banyak. Kira-kira sama dg John Boyega yg memerankan tokoh Finn di Star Wars terbaru gt deh.

John Boyega for Star Wars
Yang hobi melepaskan helmnya lalu terengah-engah itu tuh...


Yang benci rokok menuduh kebiasaannya mengepulkan asap tembakau di luar jam kantor sbg penyebabnya. "Ngrokok'e koyok sepur..."

Yang paranoid menuduh sinyal handphone bisa bikin detak jantung gak keruan. Kebetulan dia memang banyak menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman-temannya.

Barisan sakit hati menuduh tenaga mendiang dieksploitasi oleh perusahaan.

Gerombolan penggosip mengemukakan macam-macam teori, yang tekanan ekonomi lah, yang tekanan rumah tangga lah.

Para pembaca yang budiman, rekan kerja saya memang telah tiada. Tapi Anda, setahu saya masih ada. Maka kepada Anda saya berpesan: jaga kesehatan. Jangan terlalu jauh dari berat badan normal, jangan merokok, jangan paranoid, jangan menyimpan sakit hati dan yang paling penting, jangan bergosip.

;) Sampai jumpa!

Glossary:
Sepur: kereta api. Bahasa Jawa.

skenariyo pilem anu

om paruh baya

Iseng2 bikin skenario film.

Cewek ABG masuk kamar hotel bersama pria paruh baya.

Cewek ABG (duduk di kasur): Om, pintunya sudah dikunci?
Pria paruh baya: Belum, saya kunci ya.
Cewek ABG (menerima kunci kamar dari pria paruh baya): Kalau gerendelnya, sudah dipasang juga?
Pria paruh baya: O iya, sebentar.
Cewek ABG: Sudah?
Pria paruh baya (menghampiri cewek ABG kemudian duduk di sebelahnya): Sekarang sudah. Emang mau ngapain siih, kok enggak mau diganggu?
Cewek ABG (menoleh, menunjukkan taring putihnya pada pria paruh baya yang mendadak pucat pasi): Mau makan siang. :9

Sesaat kemudian tubuh tak bernyawa pria paruh baya itu jatuh merosot ke lantai. Anu, skenariyo pilem pampir. Vampir, vampir.

vampir
Nyam.

dicurhati di gym

gym

Jadi hari ini gym agak sepi. Bukan sepi lagi, ding. Gym yang biasanya tiap buka jam 6 pagi langsung diserbu pengunjung itu, saat saya tiba jam 7 pagi, kosong melompong. Saya tau sy yg pertama dtg sebab jendela belum dibuka, baling-baling kipas angin exhaust (exhauster?) belum berputar, dan treadmill yang jumlahnya ada tiga itu satupun belum ada yang siap dipakai, saklarnya (yang ada di depan bagian bawah) harus dinyalakan dulu. My gym's maintenance team is ignorant like that. Harus pengunjung yang menyalakan itu semua. Ato mungkin instruksi dari ownernya kali, supaya menghemat listrik semaksimal mungkin, au ah.

Jadi hari ini gym agak sepi. Dari awal sy datang hingga sy pulang, hanya ada 3 pengunjung termasuk sy. Yang ketiga pun datangnya saat sy hampir selesai, tinggal peregangan doang. Nah, yang saya mau ceritakan nih, pengunjung nomor dua. Wanita ini memperkenalkan dirinya. Caranya memperkenalkan diri itu lho, smooth banget, khas kebijaksanaan Jawa.

Jadi hari ini gym agak sepi. Sy membereskan perlengkapan ngegym saya lalu pulang. Masih terngiang ucapan pengunjung wanita tadi. "Mohon maaf kalo saya boleh kasih saran nih, mbaknya dilangsingkan sebelum ada masalah," ia bercerita: "Saya dulu gemuk, lalu suami enggak pulang ke rumah."

"Anak saya ada empat, yang paling besar kelas 1 SMA, yang paling kecil 20 masih bulan." Lalu lanjutnya, "Mbaknya kerja kan? Betul gitu, jangan kayak saya, enggak kerja, duit minta suami terus, sakit hati."

Jadi hari ini gym agak sepi. Dari awal sy datang hingga sy pulang, hanya ada 3 pengunjung termasuk sy. Pengunjung ketiga, seorang laki-laki, datang saat sy tinggal melakukan peregangan saja. Mungkin karena sepi itulah saya, yang baru mengenal wanita ini lima belas menit yang lalu, menjadi tempat curhatnya.

misteri kotak sumbangan

kotak amal

Seorg tmn yg saat jaman susah pernah bersama saya pura2 makan daging saat yang sebenarnya kami makan adalah tempe itu kini telah sukses. Bumi Moroko ia injak-injak, laut Thailand ia tandai dengan air seni. Gaya hidup ini dimungkinkan karena ialah yang empunya toko elektronik nomor lima terbesar se-kabupaten tempat ia tinggal.

Suatu hari ia terkaget-kaget karena menemukan kotak sumbangan di dalam toko bagian depan. Semua pegawainya ia tanyai, namun tak ada yang mengetahui asal-muasal kotak sumbangan tersebut. Sungguh misterius.

Yang tidak misterius adalah stiker yang tertempel di kaca kotak itu. Nama yayasan yang terpampang menunjukkan bahwa yayasan tersebut milik <inputkan salah satu agama yang diakui di Indonesia di sini>. Masalahnya, teman saya bukan pemeluk agama tersebut. Dan seandainya pun agama teman saya sama dengan yang tertera di stiker kotak sumbangan tersebut, apa ya sopan menaruh kotak sumbangan di toko orang tanpa seizin pemilik toko?